Kisah Heroik Danjen Kopassus Memburu Perusuh Konflik Ambon di Tengah Bidikan Sniper dan Bom

Rupanya, saluran komunikasi TNI - Polri telah disadap oleh perusuh. (Arjuna-2 merupakan panggilan sandi Nyoman Cantiasa sebagai Kepala Seksi Operasi Kosektor-1)
Situasi kemudian mereda selama dua hari yang ternyata digunakan perusuh untuk menggalang kekuatan kembali. Menjelang malam 21 januari 2001, mereka menyerang lagi pos - pos dari berbagai arah.
Dari hasil observasi para perusuh menempati gedung - gedung kosong yang telah rusak dikoyak kerusuhan. Aparat setempat yang pada umumnya lebih mengedepankan kegiatan pembinaan warga, belum menguasai teknik perang kota. Tetapi, rapat tetap segera digelar Kosektor-1 dengan aparat setempat untuk menyerang perusuh di gedung - gedung kosong.
Tanggal 22 Januari 2001, pukul 02.00 dini hari, Nyoman Cantiasa segera menghadap Panglima Kodam XVI Pattimura Mayor Jenderal M Yasa untuk melaporkan perkembangan situasi terakhir karena perusuh semakin berani dan brutal. Ketika itu Kodam sedang mendapat bantuan Batalyon Gabungan (Yon Gab) Kopassus - Paskhas - Marinir di bawah pimpinan perwira Kopassus Mayor Ricky Samuel.
Kosektor-1 segera mendapat bantuan satu kompi Yon Gab dengan unsur utama Kopassus dibantu Paskhas dan Marinir. Sasaran utama Hotel Wijaya II yang menjadi sarang perusuh dan sniper. Batalyon Pemukul Sektor juga diperbantukan untuk mengamankan lingkaran luar hotel yang akan diserbu.
Setelah Pangdam memberi lampu hijau untuk menyerang perusuh, pukul 05.00 WIT pasukan langsung bergerak kearah Hotel Wijaya II. Serangan pembukan dilakukan dengan granat kejut dan rentetan tembakan. Dengan cepat pasukan masuk dan menyerbu ruangan demi ruangan. Ledakan granat kejut dan rentetan tembakan terdengar di mana-mana.
Sungguh pertempuran kota seperti pertempuran Stalinggrad di Uni Soviet semasa perang dunia II. Pada saat bersamaan, patroli Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Ambon berpatroli memblokir laut mencegah kaburnya perusuh atau datangnya bantuan dari laut.
Pembersihan hotel berlangsung hingga pukul 07.00. Aparat bertekad menangkap mereka hidup - hidup. Beberapa mencoba lari tapi berhasil dikejar di sekitar hotel dan banyak juga yang menyerah tanpa syarat.
Editor: Reza Yunanto