Menko PMK Minta Lokasi Banjir Bandang di Ternate yang Tewaskan 18 Orang Dikosongkan

JAKARTA, iNews.id - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta kawasan yang terdampak banjir bandang di Kelurahan Rua, Kecamatan Pulau Ternate, Kota Ternate, Maluku Utara dikosongkan alias tidak dijadikan zona non-pemukiman.
Menurut Muhadjir, setelah adanya rekomendasi dari Pemerintah Kota Ternate, masyarakat di wilayah terdampak membutuhkan program relokasi.
Dia pun menambahkan kawasan terdampak memiliki catatan historis ratusan tahun menjadi jalan air dan jalur turunnya sedimen material vulkanik Gunung Gamalama.
“Supaya kejadian ini tidak terulang, daerah ini harus dijadikan zona non-pemukiman,” ujar Muhadjir, Selasa (27/8/2024).
Dilaporkan akibat kejadian ini, sebanyak 18 orang meninggal dunia dan satu orang masih dinyatakan hilang. Sementara itu, 185 warga terdampak akibat banjir bandang yang terjadi pada Minggu (25/8) pukul 03.30 WIT.
Dia menjelaskan, relokasi tetap membutuhkan kajian yang akan melibatkan Pemerintah Kota Ternate, BNPB dan institusi terkait lain. Muhadjir menambahkan, sangat mungkin mereka yang tidak terdampak pun juga akan direlokasi.
“Sangat mungkin mereka yang tidak terdampak pun juga harus direlokasi kalau mereka berada di lokasi berbahaya,” terang Muhadjir.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto juga memastikan dukungan penuh penanganan darurat bencana banjir bandang yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa dan kerusakan rumah warga.
“Jadi atas saran Bapak Menko, kami pastikan Pemerintah Pusat, melalui BNPB, akan mendukung sepenuhnya kebutuhan penanganan bencana, mulai tanggap darurat hingga pascabencana,” ujar Suharyanto.
Editor: Kastolani Marzuki