Banda Neira, Destinasi Wisata yang Dulunya Pernah Jadi Rebutan Belanda dan Inggris
JAKARTA, iNews.id - Sebagai destinasi wisata, Banda Neira memang tak sepopuler Bali atau Labuan Bajo. Namun baru-baru ini, pulau yang ada di Kepulauan Banda, maluku tersebut mampu menarik perhatian publik.
Menawarkan keindahan alam yang menakjubkan, panorama Banda Neira bahkan sempat diabadikan dalam pecahan uang kertas Rp1.000.
Pulau ini juga memiliki nilai historis karena pernah menjadi lokasi pengasingan Wakil Presiden Indonesia pertama Bung Hatta dan Perdana Menteri Indonesia pertama Sutan Sjahrir.
Tak berhenti di situ, terdapat sejumlah keindahan dan kekayaan Banda Neira yang patut untuk diketahui.
Pulau Banda Neira memiliki keindahan alam yang sangat luar biasa. Terdapat hutan tropis dan tumbuhan aromatik yang membentang luas di pulau ini.
Selain itu, terdapat gunung vulkanik aktif yang dapat didaki oleh wisatawan. Dengan mendaki gunung tersebut, keindahan panorama Banda Neira akan terlihat semakin jelas.
Di perairan Banda Neira, tersimpan biota laut dan terumbu karang yang sangat cantik. Wisatawan dapat melakukan snorkeling di pulau tersebut.
Bahkan telah tersedia 30 situs menyelam yang tersebar di seluruh area Banda Neira.
Namun jika tidak ingin menyelam, wisatawan dapat menikmati keindahan pasir putih pantai dan air laut yang berwarna biru di pulau tersebut.
Tak hanya wisata alam, Banda Neira juga mempunyai destinasi wisata sejarah.
Pasalnya, terdapat benteng peninggalan Belanda, Benteng Nassau yang masih kokoh berdiri saat ini.
Selain itu, terdapat pula Benteng Belgica yang awalnya didirikan oleh Portugis dan jatuh ke tangan Belanda saat datang ke Maluku.
Benteng Belgica yang sempat hancur karena gempa bumi ini mengalami beberapa kali renovasi.
Selain benteng, terdapat istana peninggalan Belanda di Banda Neira yang lokasinya berada tepat di Desa Dwiwarna. Istana ini dulunya digunakan sebagai kantor administrasi pemerintah Belanda.
Tak hanya itu, terdapat kediaman resmi gubernur beserta residen di dalam istana tersebut.
Bangunan istana ini hampir menyerupai Istana Negara saat ini yang ada di Bogor.
Rumah Budaya Banda Neira menyimpan berbagai koleksi benda-benda peninggalan Belanda.
Terdapat lukisan hingga meriam yang dijaga dengan sangat baik sampai saat ini.
Untuk mengunjungi Rumah Budaya Banda Neira, pengunjung hanya perlu berjalan sekitar 25 meter dari pelabuhan Pelni di pulau tersebut.
Banda Neira kaya akan rempah-rempah, seperti cengkeh, pala, dan lada. Pulau ini bahkan menjadi satu-satunya penghasil pala terbaik di dunia.
Harga pala saat itu yang setara dengan dengan segenggam emas membuat Banda Neira sempat menjadi rebutan Bangsa Inggris dan Belanda pada masa penjajahan.
Editor: Komaruddin Bagja