get app
inews
Aa Text
Read Next : 30 Negara Dilanda Krisis Pangan, IMF Siap Perluas Dana Darurat

Takut Serangan Nuklir Perang Rusia-Ukraina, Warga Eropa Borong Suplemen Antiradiasi

Rabu, 09 Maret 2022 - 23:41:00 WIT
Takut Serangan Nuklir Perang Rusia-Ukraina, Warga Eropa Borong Suplemen Antiradiasi
Staf di fasilitas nuklir Ukraina tertangkap kamera memohon agar tentara Rusia berhenti menembaki pembangkit listrik. (Foto: Center for Strategic Communication of Ukraine)

KIEV, iNews.id - Warga sejumlah negara di Eropa berbondong-bondong membeli suplemen antiradiasi. Mereka khawatir ancaman serangan nuklir akibat perang Rusia dengan Ukraina. 

Banyaknya warga Eropa yang membeli suplemen antiradiasi nuklir membuat stok produk mengandung yodium dilaporkan menipis. Laporan tersebut datang dari seluruh negara Eropa termasuk Prancis, Yunani, Polandia, Denmark, Belgia, Kroasia, Belanda, dan Republik Ceko.

Apotek di sejumlah negara itu mengaku telah kehabisan produk beryodium yang mampu membantu melindungi tubuh terhadap radioaktif. 

Pasukan Rusia dilaporkan sudah merebut pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia. Fasilitas itu merupakan PLTN terbesar di Benua Biru. 

Otoritas kesehatan telah mendesak warga sipil untuk tidak mengambil yodium kecuali secara eksplisit diberitahu oleh pejabat pemerintah dan hanya dengan bimbingan ahli kesehatan masyarakat.

Kepada France24, seorang pembeli di Belgia, Elysia Blake mengaku tidak nyaman jika tidak memiliki tablet yodium bila perang nuklir benar-benar terjadi. "Tapi sejujurnya, saya harap itu tidak terjadi," katanya.  

Pembeli lain, Procodiou Georgios, menambahkan sengaja membeli tablet yodium sebagai antisipasi bila ada serangan nuklir. 

"Saya datang untuk mengambil yodium jika ada serangan nuklir, untuk dimiliki di rumah," katanya. 

Pada hari Kamis pekan lalu saja, 56.000 bungkus tablet yodium telah didistribusikan di Belgia.

Ketua Pharmacies Union, Nikolay Kostov mengatakan, apotek Bulgaria telah menjual yodium sebanyak yang mereka jual setiap tahun dalam enam hari terakhir. 

Editor: Kastolani Marzuki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut