Takut Serangan Nuklir Perang Rusia-Ukraina, Warga Eropa Borong Suplemen Antiradiasi
KIEV, iNews.id - Warga sejumlah negara di Eropa berbondong-bondong membeli suplemen antiradiasi. Mereka khawatir ancaman serangan nuklir akibat perang Rusia dengan Ukraina.
Banyaknya warga Eropa yang membeli suplemen antiradiasi nuklir membuat stok produk mengandung yodium dilaporkan menipis. Laporan tersebut datang dari seluruh negara Eropa termasuk Prancis, Yunani, Polandia, Denmark, Belgia, Kroasia, Belanda, dan Republik Ceko.
Apotek di sejumlah negara itu mengaku telah kehabisan produk beryodium yang mampu membantu melindungi tubuh terhadap radioaktif.
Pasukan Rusia dilaporkan sudah merebut pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia. Fasilitas itu merupakan PLTN terbesar di Benua Biru.
Otoritas kesehatan telah mendesak warga sipil untuk tidak mengambil yodium kecuali secara eksplisit diberitahu oleh pejabat pemerintah dan hanya dengan bimbingan ahli kesehatan masyarakat.
Kepada France24, seorang pembeli di Belgia, Elysia Blake mengaku tidak nyaman jika tidak memiliki tablet yodium bila perang nuklir benar-benar terjadi. "Tapi sejujurnya, saya harap itu tidak terjadi," katanya.
Pembeli lain, Procodiou Georgios, menambahkan sengaja membeli tablet yodium sebagai antisipasi bila ada serangan nuklir.
"Saya datang untuk mengambil yodium jika ada serangan nuklir, untuk dimiliki di rumah," katanya.
Pada hari Kamis pekan lalu saja, 56.000 bungkus tablet yodium telah didistribusikan di Belgia.
Ketua Pharmacies Union, Nikolay Kostov mengatakan, apotek Bulgaria telah menjual yodium sebanyak yang mereka jual setiap tahun dalam enam hari terakhir.
Berbicara kepada Protonema, apoteker Yunani, Dimitris Psarros mengatakan telah kekurangan stok berbagai produk mengandung yodium sejak pekan lalu.
"Obat-obatan ini dijual seperti tidak ada hari esok, karena konsumen percaya bahwa meminumnya akan melawan kemungkinan efek samping dari penyebaran radioaktivitas ke atmosfer," katanya.
Kepala Kantor Negara Ceko untuk Keamanan Nuklir, Dana Drábová mentweet peringatan kepada pembeli yodium.
"Situasi saat ini di #Ukraina tidak memerlukan penggunaan tablet. Hanya minum yodium atas rekomendasi pihak berwenang," cuitan dari Badan Federal untuk Kontrol Nuklir Belgia (FANC).
Editor: Kastolani Marzuki