MALUKU TENGAH, iNews.id – Kelompok Penerima Bantuan (KPB) Program TEKAD di Desa Usliapan, Teon Nila Serua, Maluku Tengah mempertimbangkan untuk memperluas lahan tanaman ubi jalar dan kacang tanah.
Upaya mereka itu dilakukan setelah progres demonstrasi pilot (Demplot) Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD) yang merupakan program kolaborasi Kemendes PDTT dan IFAD berpotensi mendongkrak perekonomian Desa Usliapan dan sekitarnya.
Kemendes dan IFAD Dorong Beragam Inovasi Ketahanan Pangan Berbasis Potensi Desa
“Kami merasa Demplot TEKAD untuk tanaman ubi jalar dan kacang panjang memberikan nilai positif bagi pengembangan ekonomi di desa kami. Saat ini kian banyak warga yang tertarik menanam ubi jalar dan kacang panjang sebagai produk unggulan desa,” ujar Ketua KPB Maju Bersama Desa Usliapan, Franki Lanussa dalam keterangan tertulisnya, Kamis (7/12/2023).
Dia mengungkapkan saat awal pembuatan Demplot banyak warga yang pesemis. Apalagi pilihan menanam jagung tidak banyak memberikan kontribusi positif. “Saat itu hasil panen jagung tidak terlalu menjanjikan mungkin karena kondisi cuaca yang kian tak terprediksi. Akhirnya kian banyak warga yang skeptis,” katanya.
Genjot Ekonomi Warga, Kemendes PDTT-IFAD Siapkan Pasar Serap Produk Desa Binaan
Franki menuturkan sejumlah anggota KPB juga sempat merasa gundah melihat kurang prospeknya tanaman jagung. Setelah menggelar musyawarah kelompok dan evaluasi menyeluruh terhadap kondisi lingkungan desa dan keberlanjutan usaha, kelompok memutuskan untuk beralih ke budidaya Ubi Jalar dan kacang tanah.
“Ubi Jalar dipilih karena Desa Usliapan memiliki iklim yang sangat mendukung untuk pertumbuhan ubi jalar. Selain itu, dari segi pemasaran, ubi jalar memiliki prospek yang lebih menjanjikan,” katanya.
Editor: Kastolani Marzuki













