Deretan Suku Mendiami Dataran Maluku, Tersebar di Pulau Ambon hingga Kepulauan Kei

Suku Tobelo menganut hubungan keturunan berdasarkan garis ayah alias patrilineal dengan pola kawin yang patrilokal. Kini, masyarakatnya cenderung lebih neolokal.
Suku tersebut dikenal dekat dengan alam. Bahkan anak-anak Tobelo diberi nama menggunakan pohon terdekat pada lokasi mereka dilahirkan.
Ketika meninggal, jasadnya diletakkan di dekat pohon. Kepercayaan tersebut merupakan pemujaan terhadap roh "goma" atau nenek moyang dan dewa-dewa.
Akan tetapi, kini sebagian besar masyarakat Suku Tobelo menganut Kristen Protestan sejak 1980-an.
Suku Nuaulu mendiami Pulau Seram. Tepatnya di Desa Sepa bagian selatan dan tengah.
Nama Nuaulu atau Noahatan berasal dari kata "noa" yang diambil dari nama sungai, dan "hatan" yang berarti hulu sungai. Sehingga, Nua Ulu berarti suku yang mendiami wilayah hulu sungai Noa.
Masyarakat Suku Nuaulu menganut kepercayaan yang diturunkan nenek moyang bernama Noaulu atau Naurus. Mereka menyebut Tuhan dengan Upuku Anahatana, sosok gaib yang diyakini sebagai pencipta alam semesta dan maha agung.
Ciri khas masyarakat Suku Nuaulu yaitu kaum pria mengenakan Nahatari atau kain merah pengikat kepala.
Suku Kei mendiami Kepulauan Kei di Laut Arafuru. Suatu pendapat mengemukakan penamaan Kei berasal dari Bahasa Portugis "kayos" yang berarti "keras".
Editor: Rizky Agustian