Banjir di Halut, BPBD: Sebagian Warga Terdampak Sudah Kembali ke Rumah
TERNATE, iNews.id - Sejumlah pengungsi banjir yang melanda sejumlah kecamatan di Kabupaten Halmahera Utara (Halut) sebagian besar telah kembali ke rumahnya masing-masing. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Halut selaku berupaya melakukan koordinasi dengan Provinsi Malut juga pusat.
Kepala BPBD Halut, Abner Manery mengatakan, saat ini pengungsi yang masih bertahan di tempat pengungsian Desa Roko, Kecamatan Galela Barat tersisa 45 Kepala Keluarga (KK). Sedangkan, pengungsi di Desa Ngajam, Kecamatan Loloda Utara (Lolut) berjumlah 70 KK atau 323 jiwa.
"Desa Roko berjumlah 45 KK. Itu jumlah pastinya belum diketahui karena belum dilaporkan kembali," kata Abner, Senin (25/1/2021).
Sementara untuk Desa Worimoi, Kecamatan Lolut juga terjadi banjir. Namun, masyarakat desa setempat lebih memilih berdiam di rumah masing-masing menjaga harta benda. Di Desa Ngajam, ada dua bencana yang terjadi yakni banjir dan longsor.
Bencana longsor ini merusak rumah. Sementara satu rumah lain rusak berat akibat banjir. Selain rumah, beberapa jalan juga rusak akibat bencana ini.
Abner Manery mencatat, ada empat kecamatan yang terendam banjir. Warga pun harus mengungsi ke berbagai tempat yang aman.
Sebelumnya, Gubernur Malut, Abdul Gani Kasuba mencatat, bantuan telah disalurkan Polda dan Pemprov Malut untuk masyarakat terdampak banjir. Bantuan tersebut untuk 1.537 KK atau 6.963 jiwa.
Sebanyak 36.000 jiwa penduduk di Galela terdampak banjir akibat putusnya satu-satunya jembatan penghubung kecamatan itu. Hal ini mempengaruhi akses ekonomi masyarakat.
Editor: Umaya Khusniah