7 WNA dan 2 Warga Lokal Selamat usai Dilaporkan Hilang di Hutan Halmahera

TERNATE, iNews.id - Sebanyak sembilan orang yang dilaporkan hilang di hutan Halmahera dinyatakan selamat. Mereka terdiri dari tujuh warga negara asing (WNA) asal Jerman dan dua warga lokal.

"Sembilan warga yang sempat hilang kontak di hutan Halmahera, dua orang warga lokal bersama tujuh WNA saat ini berkomunikasi dengan pihak Basarnas," kata Kepala BPBD Kabupaten Halmahera Barat Muhammad Ade Fabanyo ketika dihubungi di Ternate, Jumat (18/11/2022).

Baca Juga

Kronologi Kejadian Pencari Ikan Hilang di Sungai Citarum Batujajar KBB

Berdasarkan laporan yang disampaikan Basarnas Ternate pada Rabu (16/11/2022), katanya, ada sembilan warga yang hilang di hutan Halmahera. Seluruh personel BPBD telah disiapkan melakukan pencarian dengan Tim Basarnas Tobelo.

Pada Kamis (17/11/2022), sekitar pukul 24.00 WIT, Basarnas Ternate melalui telepon seluler menyampaikan mereka sudah berkomunikasi dengan sembilan orang tersebut. Para WNA dan warga lokal itu pun dalam kondisi sehat.

Baca Juga

2 Bocah di Lahat Terseret Arus Sungai Lematang, 1 Tewas, 1 Hilang

Sesuai laporan, tim Basarnas dari Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara, sudah bergabung dengan tim SAR yang telah berada di sekitar kawasan Kao. Tetapi mereka telah kembali ke Tobelo.

Muhammad Ade mengakui tujuh WNA itu tidak hilang, akan tetapi mengalami kerusakan alat komunikasi sehingga menyalakan tanda bahaya. Tanda bahaya itu ditangkap Basarnas dan diperkirakan berlokasi di sekitar Tokuoku, hutan Halmahera.

Baca Juga

Mabuk di Pinggir Kali, Petugas Kebersihan di Jakbar Ini Hilang Terseret Arus

Dia menambahkan, sembilan orang itu terjebak kurang lebih selama tiga hari. Mereka kemudian melepaskan sinyal kedaruratan yang menjadi tanda butuh bantuan. Basarnas Ternate menangkap sinyal itu dan menyampaikan ke BPBD.

Sebelumnya, Basarnas Ternate menerjunkan personel untuk melakukan pencarian sembilan orang yang dilaporkan hilang di hutan Halmahera pada Rabu (16/11/2022) pukul 17.10 WIT. Kepala Basarnas Ternate Fathur Rahman mengatakan mereka terdiri atas tujuh WNA dan dua warga lokal.

Editor: Rizky Agustian