Konflik ini berawal dari laporan seorang pemuda Tulehu yang mengaku mendapat perlakuan kasar dari seorang remaja asal Desa Tial.
Dalam keadaan mabuk, pemuda Tulehu mendatangi Desa Tial untuk mencari pelaku, yang akhirnya memicu perselisihan di antara kedua kelompok. Ketegangan yang meningkat berhasil diredakan aparat dan mengamankan beberapa orang untuk mencegah eskalasi.
Respons Gubernur Maluku
Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa memohon kepada masyarakat agar peristiwa tersebut tidak terulang lagi. Dia juga berjanji akan memfasilitiasi dan menanggung seluruh biaya pengobatan korban serta duka keluarga yang ditinggalkan.
"Berapa banyak uang yang dikeluarkan tidak akan berarti dibandingkan dengan tetesan darah, tidak bisa dipulihkan. Kita memohon kepada saudara semua, masih dalam suasana Idul Fitri mari gotong-royong," kata Hendrik.
Editor : Kurnia Illahi
Artikel Terkait