Menurutnya, di hari yang berbeda pada (20/10/2022) lalu, BKSDA kembali mengamankan satu ekor burung kakaktua raja dari KM. Ngapulu, yang ditemukan di bawah tempat tidur nomor 2224 di dek 2 bagian kanan lambung kapal.
Namun, lanjut dia setelah dilakukan pemeriksaan ternyata burung tersebut sudah dalam keadaan mati. “Selanjutnya bangkai burung dimusnahkan dengan cara dikubur,” ucapnya.
Selain itu, petugas kembali melanjutkan pemeriksaan dan ditemukan sebanyak dua karton yang berisikan ular dan biawak. Dari hasil identifikasi jenis reptil yang ada di dalam karton, diketahui ada sebanyak 36 ekor dengan rincian jenis yaitu lima ekor ular sanca, satu ekor sanca patola, tiga ekor sanca coklat, satu ekor boa tanah papua dan 26 ekor biawak hitam.
“Namun 10 ekor biawak sudah mati dan tersisa 16 ekor yang hidup. Untuk reptil yang ditemukan mati sudah dimusnahkan dengan cara dikubur, sedangkan untuk reptil yang masih hidup rencannya akan dititipkan pada salah satu komunitas pencinta reptil di Ambon, untuk dirawat sebelum akhirnya akan dilepasliarkan kembali ke habitat aslinya,” katanya.
Dia mengungkapkan, saat ditanyakan pada penumpang kapal terkait penemuan sejumlah satwa liar tersebut, tidak ada yang mengaku memilikinya.
“Tidak ada yang mengaku memiliki satwa-satwa tersebut,” katanya.
Editor : Kurnia Illahi
Artikel Terkait