AMBON, iNews.id - Sejumlah satwa liar diamankan dari Pelabuhan Yos Sudarso Kota Ambon. Satwa liar tersebut, sembilan ekor burung nuri kepala hitam papua dan satu ekor burung kakaktua raja.
Kemudian, lima ular sanca hijau, satu sanca patola, tiga sanca cokelat, satu ekor boa tanah papua dan 26 ekor biawak hitam ditemukan di hari yang berbeda.
“Untuk burung nuri kepala hitam papua ini ditemukan di dalam KM. Dobonsolo dan berada pada tempat yang berbeda-beda. Dua ekor burung nuri kepala hitam papua ditemukan di kamar mandi dek dua, dan tujuh lainnya di belakang pintu kedap air tengah dek dua,” ujar Polisi Hutan (Polhut) BKSDA Maluku, Seto, di Ambon, Selasa (25/10/2022).
Dia menuturkan, burung-burung tersebut telah diamankan oleh petugas Pelabuhan Yos Sudarso ke Pos Polhut Pelabuhan Yos Sudarso Ambon pada (12/10/2022) lalu. Saat ini, kata dia telah dibawa ke kandang Kebungcengkih Ambon dan diserahkan untuk dikarantina sebelum dilepasliarkan ke habitat aslinya.
“Burung tersebut dalam keadaan sehat, dan sudah dibawa ke kandang pusat konservasi satwa di Kebuncengkih, Ambon,” tuturnya.
Menurutnya, di hari yang berbeda pada (20/10/2022) lalu, BKSDA kembali mengamankan satu ekor burung kakaktua raja dari KM. Ngapulu, yang ditemukan di bawah tempat tidur nomor 2224 di dek 2 bagian kanan lambung kapal.
Namun, lanjut dia setelah dilakukan pemeriksaan ternyata burung tersebut sudah dalam keadaan mati. “Selanjutnya bangkai burung dimusnahkan dengan cara dikubur,” ucapnya.
Selain itu, petugas kembali melanjutkan pemeriksaan dan ditemukan sebanyak dua karton yang berisikan ular dan biawak. Dari hasil identifikasi jenis reptil yang ada di dalam karton, diketahui ada sebanyak 36 ekor dengan rincian jenis yaitu lima ekor ular sanca, satu ekor sanca patola, tiga ekor sanca coklat, satu ekor boa tanah papua dan 26 ekor biawak hitam.
“Namun 10 ekor biawak sudah mati dan tersisa 16 ekor yang hidup. Untuk reptil yang ditemukan mati sudah dimusnahkan dengan cara dikubur, sedangkan untuk reptil yang masih hidup rencannya akan dititipkan pada salah satu komunitas pencinta reptil di Ambon, untuk dirawat sebelum akhirnya akan dilepasliarkan kembali ke habitat aslinya,” katanya.
Dia mengungkapkan, saat ditanyakan pada penumpang kapal terkait penemuan sejumlah satwa liar tersebut, tidak ada yang mengaku memilikinya.
“Tidak ada yang mengaku memiliki satwa-satwa tersebut,” katanya.
Editor : Kurnia Illahi
Artikel Terkait