Firdaus juga menjelaskan terkait dengan keberadaan WNA di Ambon dan Tual yang pernah bekerja sebagai kru kapal nelayan dan masih berada di dua kota itu tanpa status yang jelas. Menurutnya, para nelaya asing tersebut tidak punya paspor turun ke darat.
WNA ini menikah dengan wanita Indonesia. Kapal-kapal tempat mereka bekerja sekarang ini di Ambon sekitar 1.000 lebih. Sementara di Tual dan lainnya sekitar 3.000-4.000.
"Itu yang membuat mereka bersatu padu dengan wanita-wanita, sudah kawin, sudah memiliki tempat tinggal bahkan sudah memiliki keturunan tetapi statusnya tidak jelas," ujarnya.
Karena itu, pihaknya akan melakukan pembenahan terhadap mereka yang tidak jelas dan tidak punya paspor. Sesuai pelaporan, tercatat di Kota Ambon ada 30 orang lebih dan di Tual mencapai 100 orang.
Editor : Umaya Khusniah
Artikel Terkait