AMBON, iNews.id - Pembongkaran lapak pedagang kaki lima (PKL) di Pasar Mardika, Ambon, Maluku, berlangsung ricuh. Pedagang memilih bertahan menjaga kios sementara petugas tetap melakukan pembongkaran.
Aksi dorong-mendorong antara pedagang dengan Satpol PP tak terhindari lagi. Terlihat pula seorang ibu yang menangis melihat situasi ricuh.
"Kami tetap mendukung revitalisasi Pasar Mardika tetapi kami butuh lokasi alternatif untuk berdagang. Kami tidak menghambat," kata salah seorang pedagang, Azhar Ohorela, Kamis (24/6/2021).
Azhar mengaku pedagang bersama mahasiswa telah berdialog dengan Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy, sewaktu menggelar aksi pada pekan lalu. Wali Kota siap untuk memberi lokasi alternatif di kawasan Victoria sebagai tempat sementara berdagang.
"Ternyata sampai hari ini tidak ada realisasinya," ujar Azhar.
Puluhan pedagang Pasar Mardika sempat menggelar aksi dengan memblokade jalan sebagai bentuk protes terhadap program revitalisasi. Mereka memblokade jalan hingga tidak bisa dilalui pedagang kaki dan kendaraan roda dua.
Sementara Sekretaris Kota Ambon, Maluku, Anthony Gustaf Latuheru menyatakan pembongkaran akan dilanjutkan meskipun pedagang menolak direlokasi. Anthony mengatakan, revitalisasi Pasar Mardika menjadi pasar tradisional modern sudah melalui tahap tender.
"Kita minta pedagang beri ruang bagi pemerintah menata pasar, yang pasti pedagang lama yang menjadi prioritas menempati pasar baru, karena nama pedagang semua sudah masuk data di Disperindag," ujar Anthony.
Editor : Erwin C Sihombing
Artikel Terkait