“Peningkatan kredit secara agregat, diiringi dengan penurunan NPL sebesar 0,05 persen yoy atau menjadi sebesar 1,10 persen pada Desember 2020,” katanya.
Dia menambahkan, kontribusi kredit produktif yang cukup tinggi, salah satunya merupakan hasil dari program percepatan akses keuangan dalam mendorong akses kredit kepada pelaku UMKM. Secara umum, kondisi perbankan di provinsi Maluku masih relatif stabil dan terkendali yang tercermin dari perbankan di Maluku masih tumbuh pada 2020.
Total aset perbankan di Provinsi Maluku sebesar Rp23,93 triliun atau tumbuh 3,56 persen secara yoy, terutama didukung dari pertumbuhan DPK sebesar 4,05 persen atau menjadi sebesar Rp15,39 triliun.
Pertumbuhan DPK tersebut terutama berasal dari pertumbuhan produk tabungan sebesar 7,20 persen (yoy) dengan total nominal sebesar Rp9,24 triliun atau sebesar 60,1 persen dari total DPK.
Editor : Umaya Khusniah
Artikel Terkait