Suatu hari, masyarakat Tolire melakukan persembahan yang sudah biasa mereka lakukan untuk para leluhur. Segala persiapan untuk persembahan sudah lengkap.
Pada persembahan tersebut, masyarakat Tolire mengenakan pakaian berwarna-warni supaya menambah kesan meria saat acara persembahan digelar. Para penari melakukan tugasnya diiringi oleh gong dan tifa.
Pada saat upacara dilaksanakan, ketua kampung memberitahukan agar saat upacara persembahan tidak boleh ada yang membuat pelanggaran yang bisa menyebabkan sang dewa murka.
Malam hari pun tiba dan upacara berjalan dengan khidmat. Namun, harapan upacara lancar sampai selesai ternyata pupus saat itu.
Tiba-tiba terjadi peristiwa yang tidak akan pernah terlupakan oleh siapapun pada hari itu, terutama rakyat Maluku.
Tuak dan arak telah menguasai diri para peserta. Hingga pada saat upacara berlangsung, kepala kampung beserta anak gadisnya mendadak hilang dari upacara tersebut.
Editor : Rizky Agustian
Artikel Terkait