Tani
Lahan tersebut dibeli pada 2007 atau sebelum Petrus menjabat bupati. Tahun 2020 Petrus dan istri, Joice, mulai fokus menggarap lahan tidur itu.
"Di masa pandemi ini kita punya waktu luang, di sore hari saya pasti akan datang ke kebun bersama istri dan keluarga. Tidak perlu cari saya ke mana-mana, sore saya pasti ada di kebun," tutur Petrus yang lahir dari keluarga petani.
Petrus membuktikan bertani di Tanimbar bisa mendapat hasil optimal, bahkan bisa menghidupi. Kebiasaan bertani Petrus ini mematahkan anggapan Tanimbar bukan wilayah yang cocok untuk pertanian.
Anggapan ini tidaklah berlebihan, karena Tanimbar selama ini selalu mengandalkan pasokan pangan dan sayuran dari Surabaya, Makassar dan Ambon, dengan harga yang mahal. Namun Petrus harus mengubah persepsi itu.
Editor : Erwin C Sihombing
Artikel Terkait