Ia menyatakan, penyesuaian harga ini akan terus diimbangi dengan ketersediaan stok serta jaminan distribusi ke seluruh SPBU di Indonesia. Pertamina menjamin akan penyaluran BBM yang merata bagi masyarakat.
"Kondisi stok BBM subsidi maupun nonsubsidi yang ada di wilayah Papua Maluku dalam kondisi aman. Ketahanan stock pertalite tercatat pada tingkat 23 hari, Solar pada tingkat 24 hari dan Pertamax dengan ketahanan 28 hari. Dengan rata-rata ketahanan produk di atas 20 hari tersebut maka dinilai posisi ketahanan stock Papua Maluku, Malut dalam kondisi aman," kata dia.
Sementara untuk penetapan kenaikan harga BBM ini berdasarkan pengumuman yang disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait kenaikan harga BBM mulai dari Pertalite, Solar, dan Pertamax. Harga terbaru BBM bersubsidi dan non-subsidi itu mulai berlaku pada Sabtu (3/9/2022) pukul 14.30 WIB kemarin.
Untuk harga Pertalite dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10.000 per liter, harga solar subsidi dari Rp5.150 per liter menjadi Rp6.800 per liter, harga Pertamax dari Rp12.500 menjadi Rp14.500 per liter.
Editor : Rizky Agustian
Artikel Terkait