Lonceng Maria dulunya digantung di atas Gereja Katolik Santo Wilibrordus, tetapi sekarang telah ditempatkan di salah satu ruangan dalam gereja itu untuk memudahkan tamu atau wisatawan menyaksikannya. Sebab setiap tamu atau wisatawan, khususnya dari umat Katolik yang datang ke Ternate selalu ingin melihat lonceng tersebut.
Keberadaan Gereja Katolik Santo Wilibrordus di Ternate sejak abad ke-15 dan tetap terpelihara sampai saat ini menunjukkan Kesultanan Ternate dan masyarakatnya sejak zaman dahulu telah menerapkan prinsip toleransi dan keterbukaan terhadap agama di luar Islam yang menjadi agama di kesultanan tersebut.
Kesultanan Ternate dan masyarakatnya tidak mungkin mengizinkan penyebaran ajaran Katolik dan pembangunan gereja di wilayah Kesultanan Ternate, jika tidak memiliki sikap toleran dan keterbukaan terhadap agama di luar Islam.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait