Dia menuturkan, konflik kedua desa tersebut bermula dari sekelompok masyarakat Ohoi Kelanit menuju ke simpang tiga Jalan Ngilngof untuk membangun gapura Ohoi Kelanit. Namun, diketahui warga Ohoi Loon merasa tanah itu milik Ohoi Loon.
“Dianggap bahwa tanah yang akan dipasang gapura itu merupakan tanah milik mereka (Ohoi Loon) seperti petuanannya mereka, sehingga terjadilah percekcokan,” tuturnya.
Editor : Kurnia Illahi
Artikel Terkait