AMBON, iNews.id - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Kantor Arkeologi Maluku meneliti tradisi maritim yang terancam punah. Tradisi tersebut, yakni rekayasa perahu tradisional di Kepulauan Kei Kabupaten Maluku Tenggara.
Peneliti kantor Arkeologi Maluku Lukas Wattimena mengatakan, penelitian kemaritiman difokuskan pada tradisi rekayasa perahu tradisional di Kepulauan Kei kabupaten Maluku Tenggara.
"Aspek penting yang coba disampaikan yakni Kepulauan Kei sebagai penghasil perahu di masa lalu dan menjadi pusat penghasil perahu di Maluku Tenggara harus dilestarikan oleh generasi penerus agar tidak punah," ujar Lukas saat berbincang riset dan inovasi, Sabtu (19/2/2022).
Dia menuturkan, proses pembuatan perahu tradisional di kepulauan Kei umumnya dilakukan oleh orang tua dan sifatnya genetik.
Masyarakat pembuat perahu, kata dia rata-rata usianya di atas 60 tahun, sehingga harus ada upaya pelestarian agar tradisi tersebut tetap dilanjutkan oleh generasi selanjutnya.
"Dari sisi usia tentu sudah kurang produktif sehingga nilai-nilai tersebut harus diturunkan," katanya.
Editor : Kurnia Illahi
Artikel Terkait