Sementara untuk dua desa lainnya yang terdampak banjir di Kecamatan Morotai Selatan yakni Desa Sabatai dan Sabalah, penyebabnya karena pembuatan drainase yang tidak maksimal.
Sedangkan, untuk kawasan Sabatai, ia menjelaskan, awalnya sebelum dibuat saluran drainase itu tidak terjadi banjir karena banyak tempat resapan, tetapi setelah dibuat drainase, saluran pembuangan air tidak normal di saat hujan, semuanya menyatu di saluran dan saluran tidak bisa mampu menampung sehingga meluap ke jalan dan tergenang ke rumah masyarakat.
"Padahal awalnya dalam lima tahun lalu, Sabatai tidak pernah banjir," katanya.
Terkait bantuan normalisasi, sudah dilakukan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PU-PR) Pulau Morotai satu hari setelah banjir.
Editor : Kurnia Illahi
Artikel Terkait