get app
inews
Aa Text
Read Next : Tok! MKH Pecat Eks Ketua PN Tobelo karena Terlibat Suap Gazalba Saleh Rp100 Juta

Tenaga Kesehatan Positif Covid-19, RSUD Tobelo Halmahera Utara Ditutup Sementara

Senin, 07 September 2020 - 22:22:00 WIT
Tenaga Kesehatan Positif Covid-19, RSUD Tobelo Halmahera Utara Ditutup Sementara
Pelayanan di RSUD Tobelo, Halmahera Utara (Halut), Maluku Utara (Malut) ditutup sementara. (Foto: Antara)

TERNATE, iNews.id - Pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tobelo, Halmahera Utara (Halut), Maluku Utara (Malut) ditutup sementara karena ada tenaga kesehatan (nakes) yang positif Covid-19. Pelayanan dialihkan ke pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) dan rumah sakit swasta terdekat.

Sekretaris RSUD Tobelo Said Kudo mengatakan, penutupan rumah sakit itu untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19. Sebab, setelah temuan nakes yang dinyatakan positif terjangkit Covid-19, jumlah nakes dengan jumlah pasien tidak seimbang. Ruangan-ruangan yang dipakai untuk merawat pasien juga diduga sudah terkontaminasi virus corona.

"Karena itu, kami perlu melakukan sterilisasi dengan cara menyemprotkan disinfektan di seluruh ruangan RSUD Tobelo," kata Said Kudo, Senin (7/9/2020).

Dia mengatakan, saat ini pihaknya kewalahan untuk melayani pasien yang masuk ke RSUD. Ini mengingat klaster Covid-19 di RSUD terhadap tenaga medis terus meningkat. Banyak yang khawatir akan bahaya Covid-19 kepada pasien.

"Dikhawatirkan nantinya pasien yang masuk RSUD kemudian tertular secara tidak sengaja dengan OTG (orang tanpa gejala) tenaga medis maupun droplet di sejumlah ruangan RSUD," katanya.

Untuk mencegah penyebaran Covid-19 itu, manajemen memutuskan menutup sementara dan mengalihkan pelayanan kesehatan pasien di puskesmas dan RS swasta. Petugas juga akan mensterilisasi seluruh ruangan RSUD agar rantai penyebaran Covid-19 bisa diminimalisasi.

Said juga mengatakan, tenaga medis RSUD Tobelo diduga tertular Covid-19 karena kemungkinan ada pasien yang tidak jujur. Bisa saja pasien baru melakukan perjalanan dari luar kota dan tidak mengaku, sehingga menularkan Covid-19 kepada tenaga medis dan memgakibatkan transmisi lokal.

"Kebobolan seperti ini kadang terjadi karena pasien tidak jujur kepada tenaga medis. Penyebab lainnya karena transmisi lokal. Untuk sementara, kami tidak lagi menerima pasien yang masuk. Pasien yang tengah dirawat di RSUD akan dirawat hingga sembuh dan dipulangkan," ujarnya.

Sementara Juru Bicara Tim Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Halut, Deky Tawaris ketika dikonfirmasi mengatakan, penyebaran Covid-19 di Halut belakangan hampir sebagian besar disebabkan transmisi lokal. Protokol kesehatan seperti gerakan 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan dan Menjaga Jarak) yang sudah disosialisasikan dan diedukasikan kepada masyarakat, masih kurang berjalan dengan baik di masyarakat.

"Kami berharap agar masyarakat bisa sadar akan bahaya Covid-19 dan ini menjadi tanggung jawab bersama untuk memutuskan penyebaran virus corona," katanya.

Dia mengingatkan, untuk menekan tingkat penularan di masyarakat, pemerintah daerah berupaya membuat peraturan bupati tentang pengenaan sanksi bagi masyarakat yang tidak menggunakan masker. Dalam penegakan disiplin terkait penggunaan masker, pemerintah daerah bekerja sama dengan TNI-Polri.

"Ini bertujuan agar ada efek jera bagi masyarakat yang memang dengan sengaja tidak menggunakan masker saat keluar rumah ataupun berada di tempat-tempat keramaian," katanya.

Editor: Maria Christina

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut