Status Desa di Indonesia Timur Meningkat lewat Program Tekad

JAKARTA, iNews.id – Status desa di wilayah Indonesia Timur meningkat drastis setelah tersentuh program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT). Indikasinya terjadi peningkatan status desa sasaran menjadi desa maju maupun desa berkembang.
“Terkait kenaikan status profil desa atau Desa kita sudah mencapai angka 499 Desa Indeks Desa Membangun (IDM) dan sudah menciptakan desa maju 3 persen atau 15 desa dari sebelumnya hanya satu desa. Kemudian desa berkembang 35 persen dari sebelumnya hanya 7 persen,” ujar Dirjen Pembangunan Ekonomi dan Investasi Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Harlina Sulistyorini, Selasa (1/10/2024).
Harlina mengungkapkan, Program TEKAD dalam operasionalnya mempunyai beragam inovasi sesuai dengan kondisi lokal desa. Berbagai program TEKAD di antaranya Demonstrasi Plot (Demplot), Rumah Inovasi Teknologi Desa (RITD) dan Invensment Fund.
“Program TEKAD juga telah mendorong transformasi ekonomi di desa-desa sasaran sehingga berdampak pada peningkatan pendapatan pada satuan rumah tangga peserta program,” katanya.
Harlina menambahkan, Program TEKAD juga sudah mengurangi desa tertinggal dari 42,8 persen menjadi 40,8 persen dan mengurangi desa sangat tertinggal 36,87 persen menjadi 21,84 persen.
Sedangkan desa tertinggal dari 42,8 persen telah turun menjadi 40,8 persen. Sementara itu, jumlah desa berkembang meningkat dari 7 persen menjadi 35 persen, dan desa maju bertambah dari hanya 1 desa menjadi 15 desa atau sekitar 3 persen.
Perubahan status desa ini, lanjut Harlina, mencerminkan keberhasilan TEKAD melalui pendekatan pemberdayaan masyarakat dan pemanfaatan Dana Desa secara optimal.
Selain itu, program TEKAD tidak hanya meningkatkan kapasitas desa dalam perencanaan pembangunan, tetapi juga memperkuat tata kelola dan kemandirian ekonomi masyarakat desa.
Editor: Kastolani Marzuki