Desa Tehoru di Malteng Rawan Gempa-Tsunami, Kepala BMKG Minta Perbanyak Jalur Evakuasi
MASOHI, iNews.id - Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati meminta Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara (Malteng) memperbanyak jalur evakuasi di Desa Tehoru. Wilayah tersebut rawan gempa disertai tsunami.
"Lebih banyak jalur evakuasi malah lebih baik. Hasil pemodelan kecepatan tsunami tiba di pesisir pantai desa ini hanya lima menit," kata Dwikorita saat mengunjungi Desa Tehoru, Sabtu (4/9/2021).
Desa Tehoru sempat dilanda gempa bumi magnitudo 6,0 pada 16 Juni 2021. Akibat gempa, air laut naik 0,5 meter dan menyebabkan tanah amblas di pesisir pantai Dusun Mahu dan Japutih.
Dwikorita melihat dari dekat pesisir pantai di Dusun Mahu. Dia berjalan dari pesisir pantai Tehoru untuk menentukan zona aman bagi warga melakukan evakuasi mandiri jika terjadi gempa disertai tsunami.
Dia juga melihat lokasi kanal air laut yang masuk menjorok hingga ke belakang puluhan rumah warga sebagai area yang berpotensi terjadi likuifaksi, karena merupakan tanah berlumpur dan berpasir.
"Konstruksi bangunan rumah disekitar kanal bisa dicek kembali, karena kalau terjadi gempa besar, maka berpotensi terjadi likuefaksi di lokasi itu," kata mantan Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) ini.
Sedangkan untuk warga Dusun Mahu, Dwikorita meminta warga untuk berhati-hati saat beraktivitas di sekitar bibir pantai yang telah amblas ke laut.
"Karena potensi gempa bisa terjadi kapan saja, dan daerah itu rawan patahan atau longsor dibawah laut," tuturnya.
Editor: Reza Yunanto