get app
inews
Aa Text
Read Next : Partai Perindo Hadiri Launching Buku Maestro Tari Bali Anak Agung Gde Ngurah Mandera

Biografi Martha Christina Tiahahu, Pejuang Perempuan Asal Maluku

Senin, 13 November 2023 - 08:45:00 WIT
Biografi Martha Christina Tiahahu, Pejuang Perempuan Asal Maluku
Biografi Martha Christina Tiahahu, Pejuang Perempuan Asal Maluku (Foto: IST)

MALUKU, iNews.id - Biografi Martha Christina Tiahahu, pahlawan perempuan Maluku akan dibahas dalam artikel ini. Di usianya 17 tahun, Martha ikut mengangkat senjata tombak untuk melawan  tentara Belanda. 

Martha mengikuti beberapa pertempuran melawan Belanda di Pulau Saparua, tepatnya di Desa Ouw, Ullath. Martha merupakan pahlawan perempuan yang memiliki jiwa pemberani dan perjuangan serta tekadnya dalam pertempuran melawan Belanda.

Martha Christina Tiahahu merupakan seorang pejuang kemerdekaan yang dikenal baik di kalangan para pejuang, masyarakat sampai kalangan musuh sebagai gadis pemberani dan konsekuen terhadap cita-cita perjuangannya. Atas kepribadian yang seperti itu Martha disebut sebagai srikandi dari Tanah Maluku. 

Biografi Martha Christina Tiahahu

Dalam National Geographic Indonesia, Martha Christina Tiahahu disebutkan lahir pada 4 Januari 1800 di Desa Abubu, Nusalaut, Kepulauan Maluku. Ayahnya adalah Kapten Paulus Tiahahu dari klan Soa Uluputi. Ibunya meninggal saat dia masih bayi. 

Martha dibesarkan oleh ayahnya dan tumbuh menjadi anak yang keras kepala dan selalu mengikuti ayahnya ke mana pun dia pergi, kadang-kadang bergabung dengannya dalam merencanakan serangan. 

Pada 1817, Martha bergabung dengan ayahnya dalam perang gerilya melawan pemerintah kolonial Belanda dan mendukung tentara Pattimura. Pada saat itu Belanda berhasil menduduki benteng Beverwijk, tanpa perlawanan Guru Soselissa salah seorang penduduk menyatakan menyerah atas nama rakyat. 

Di daerah Ouw dan Ulath, serta Saparua, Martha bertempur bersama rakyat beserta para raja serta para kapitan. Di Kondisi peperangan, ia menolong membawa senjata dan membantu warga-warga yang terluka. 

Pasukan Papua membunuh komandan Belanda Richement dan melukai Komandan penggantinya Meyer, dan dalam pertempuran lain, pasukannya berhasil membakar dan meratakan Benteng Duurstede. Ketika Vermeulen Kringer mengambil alih militer Belanda di Maluku, Martha, ayahnya, dan Pattimura ditangkap pada Oktober 1817.

Editor: Nani Suherni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut