TERNATE, iNews.id - Kapten tim sepak bola putra Maluku Utara, Ichlasul Qadri, mengaku mendapat banyak pelajaran dari ajang PON XX Papua. Mereka tetap berbesar hati meski harus angkat koper lebih awal dari kompetisi tersebut.
Langkah Ichlasul dan timnya harus terhenti di fase penyisihan grup. Mereka dikalahkan klub sepak bola Jawa Barat dalam laga pemungkas Grup A di Stadion Mahacandra, Kota Jayapura, Minggu (3/10/2021).
Akibat kekalahan itu, Maluku Utara menutup penampilan mereka di PON Papua menempati posisi ketiga Grup A dengan raihan tiga poin saja dari tiga pertandingan.
"Kalau kami di sini kan masih tahap belajar juga. Belajar menerima kekalahan, soal meraih kemenangan," kata Ichlasul dalam keterangannya, Minggu kemarin.
"Kami sebagai pemain harus berbesar hati. Yang jelas saya pribadi dan teman-teman akan berusaha membenahi diri, supaya lebih baik ke depannya," ujarnya.
Meski diwarnai beberapa keputusan kontroversial dari wasit Gideon F Dapaherang yang merugikan tim Maluku Utara, Ichlasul enggan berkomentar banyak soal itu.
Dia lebih menyoroti penampilan timnya sendiri, yang memang tampak kurang fokus dan terlambat menemukan performa terbaik dalam laga melawan tim dari Jawa Barat.
Menurut Ichlasul, selisih kesempatan istirahat antara timnya dengan Jabar sedikit banyak memang mempengaruhi faktor kebugaran. Timnya hanya punya waktu jeda satu hari, sebab pada Jumat (1/10/2021) mereka menghadapi tuan rumah Papua, sedangkan Jabar bertanding sehari lebih awal melawan Nusa Tenggara Timur.
"Kami pemain awal start kurang fokus, terlambat panas juga mungkin. Seperti kurang siap, mungkin faktor kelelahan karena di jadwal pertandingan kami cuma dapat istirahat satu hari," katanya.
Selama tampil di PON Papua, Ichlasul dan kawan-kawan hanya membukukan satu kemenangan dengan skor 2-1 atas Nusa Tenggara Timur di pertandingan pertama.
Editor : Andi Mohammad Ikhbal
Artikel Terkait