AMBON, iNews.id - Profesi tentara dinilai berisiko tinggi tertular infeksi virus hepatitis C (HCV). Sebab prajurit TNI ini tinggal bersama dan sering terluka saat latihan.
Ketua Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Maluku, Sri Anantha Widya mengatakan, hepatitis C berpotensi tinggi menular ke prajurit TNI, karena penyebarannya lewat kontak cairan tubuh.
"Tentara sering hidup dalam tempat tertutup bersama-sama (barak) dan dalam proses latihan juga sering terluka," kata Sri Anantha di Kota Ambon, Maluku, Jumat (12/11/2021).
Hepatitis C secara genetik sangat variatif dan memiliki angka mutasi tinggi, sehingga memungkinkan generasi virus yang beraneka ragam. Sejauh ini belum ada vaksin untuk mencegah infeksi virusnya.
Dia menilai, tentara sangat rentan lantaran tinggal di barak bersama. Bisa saja menggunakan alat cukur, gunting kuku maupun sikat gigi bersama.
Selain itu, HVC yang bisa menginfeksi melalui darah juga bisa menular kepada anggota tentara yang terluka saat latihan, apabila lukanya tidak dibersihkan dengan hati-hati dan ditutup perban atau plester bersih.
"Jangan menggunakan barang seperti alat cukur, gunting kuku dan sikat gigi bersama orang lain. Gunakan sarung tangan apabila harus membersihkan barang orang lain yang mengandung cairan infeksius seperti perban bekas atau tampon," ujarnya.
Gejala umum hepatitis C yakni flu, kelelahan, mual, muntah dan kadang-kadang penyakit kuning. Sebanyak 80 persen penderita hepatitis C mengalami infeksi jangka panjang, dan sebagian besar penderita tidak tahu mereka terinfeksi.
Editor : Andi Mohammad Ikhbal
Artikel Terkait