AMBON, iNews.id - DPRD Maluku menyoroti kasus karamnya KM Tidar milik Pelni di perairan Pulau Buru yang terjadi belum lama ini. Dewan bakal memanggil jajaran Dinas Perhubungan (Dishub) dan instansi terkait untuk membahas persoalan tersebut.
Ketua DPRD Maluku, Lucky Wattimury, menilai, insiden karamnya kapal bisa diantisipasi dengan adanya rambu-rambu laut. Seharusnya Dishub membangun rambu sebagai langkah mitigasi bencana.
"Peritiwa karamnya KM Tidar di depan pelabuhan Namlea membuat kami merasa prihatin dan ini menjadi perhatian serius DPRD untuk memanggil Dinas Perhubungan dan instansi terkait," kata Lucky, Jumat (30/7/2021).
Menurut dia, dengan terjadinya insiden tersebut, maka selama ini kondisi lalu lintas laut yang mendukung pelayaran di Maluku belum dilakukan pembenahan secara optimal. Apalagi wilayah Maluku terdiri dari banyak pulau dan di berbagai tempat tertentu terjadi pendangkalan air seperti yang terjadi di Pulau Buru.
Dengan adanya peristiwa kapal karam maka sudah menjadi catatan DPRD Maluku untuk melakukan koordinasi lebih lanjut. Sebab kecelakaan tidak hanya terjadi di darat atau pun udara tetapi juga di laut.
"Saya kira ini hal penting yang perlu DPRD koordinasikan dengan instansi terkait lainnya seperti Dinas Perhubungan, PT Pelni, serta KSOP," ujar Lucky.
Editor : Erwin C Sihombing
Artikel Terkait