Khutbah Idul Adha singkat tentang berkurban untuk meraih kebahagiaan hakiki seperti yang dilakukan Nabi Ibrahim as. (Foto: Dok. MPI)

Pengorbanan yang tulus dari sosok kholilullah Nabi Ibrahim as bersama keluarganya ini dijadikan oleh Allah Swt sebagai patron untuk menjadi tauladan bagi seluruh ummat manusia sepanjang zaman. 

Hal ini diakui dan dinyatakan sendiri oleh Allah Swt dalam sebuah firman-Nya: 

قَدْ كَانَتْ لَكُمْ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ فِيْٓ اِبْرٰهِيْمَ وَالَّذِيْنَ مَعَهٗۚ

Artinya: Sungguh adalah bagi kamu menjadi contoh teladan yang baik tentang kehidupan Ibrahim dan orang-orang yang bersamanya". (QS. Al Mumtahanah: 4).

Semangat berkurban yang tulus yang dicontohkan oleh Nabi Ibrahim a.s yaitu ketika ia diperintahkan untuk mengorbankan (menyembelih) puteranya yang tercinta, lsma'il. 

Padahal lsma'il itu dianugerahkan oleh Allah kepada Nabi Ibrahim a.s ketika ia telah mencapai usia lanjut ( dalam suatu riwayat usianya 8o tahun), dan telah lama sekali mendambakan keturunan.

Namun demi memperoleh ridla Allah dan mendapatkan kebahagiaan yang hakiki, seorang ayah dan anak itu tunduk dan patuh. 

Begitulah tentang kisah seorang ayah dan anak, yang amat mengharukan yang tentunya dapat dijadikan tauladan bagi umat manusia tentang bagaimana mentaati perintah Allah demi memperoleh ridla-Nya. Memang biasanya manusia akan diuji dengan apa yang paling ia cintai dalam hidupnya.

Jika bukan karena iman yang tangguh yang dimiliki oleh Ibrahim dan Ismail maka tentu sangat sulit nurani Ibrahim sebagai seorang ayah mengorbankan putra tercintanya, begitu pun Ismail tidak bersedia mempertaruhkan nyawanya. Namun karena ini adalah perintah Allah dan mereka ingin mendapatkan ridla-Nya maka perintah tersebut dilaksanakannya.


Editor : Kastolani Marzuki

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network