AMBON, iNews.id - Kapolda Maluku, Irjen Pol Lotharia Latif, meminta warga untuk tidak terprovokasi atas kasus penembakan oleh orang tak dikenal (OTK) yang menewaskan satu warga di sekitar Kantor Kecamatan Saparua Timur, Kabupaten Maluku Tengah, Senin (15/5/2023). Dia mengajak warga untuk menjaga ketenangan.
“Kami mendorong tokoh-tokoh masyarakat untuk memberikan pernyataan yang menyejukkan serta menyuarakan kebijaksanaan dalam merespons insiden penembakan ini, dan jangan mudah untuk terprovokasi,” ujar Latif, Selasa (16/5/2023).
Dia menekankan, stabilitas dan keamanan wilayah peting dijaga. Maka dari itu, dia mengimbau tokoh masyarakat untuk memenangkan warga.
Dia memastikan pihaknya tengah menyelidiki peristiwa itu. Pelaku penembakan pun tengah diburu.
“Kami bertekad untuk mengungkap pelaku penembakan. Upaya penyelidikan yang dilakukan diharapkan dapat membawa keadilan bagi para korban dan masyarakat secara keseluruhan,” katanya.
Di sisi lain, kata dia, kasus penembakan dua warga ini mengindikasikan masih ada sebagian masyarakat yang menyimpan senjata api sisa-sisa peninggalan konflik 1999 silam. Hal ini juga dibuktikan dengan adanya penangkapan warga sipil di kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) yang membawa senjata api dan penyelundupan senjata api beberapa waktu lalu.
Tak hanya itu, perilaku masyarakat yang suka berburu dengan senapan angin atau senjata-senjata rakitan, kata Latif, juga sangat membahayakan. Sebab peluru nyasar yang dilesakkan dapat berujung fatal.
Oleh karena itu, Latif mengimbau warga yang masih memiliki senjata api untuk segera menyerahkannya kepada aparat setempat.
Editor : Rizky Agustian
Artikel Terkait