Kala itu dirinya mengkhawatirkan keselamatan, karena di dalam tas ada pres rilis massa tandingan DPP PDI kepengurusan Soeryadi.
"Beruntung saya melihat ada seorang perwira TNI berdialog dengan perwakilan massa aksi dan mencoba mendekati untuk memfasilitasi agar pintu gerbang bisa dibuka, agar saya bisa keluar dari massa aksi berujung anarkis," katanya.
Saat pintunya dibuka atas permintaan perwira TNI itu, dirinya langsung bergegas keluar untuk menyelamatkan diri. Meskipun saat itu massa mencoba untuk mengejarnya sambil meneriaki.
Hidayatullah mengatakan, itu pengalaman yang sangat pahit harus dirasakan sebagai seorang wartawan meliput massa aksi. Peristiwa itu berlanjut perebutan sekretariat partai berlambang banteng itu.
Editor : Reza Yunanto
Artikel Terkait