"Jika terjadi hujan abu, masyarakat yang beraktivitas di luar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung dan mulut (masker), serta pelindung mata (kacamata)," kata Axl Roeroe.
Berdasarkan catatan aktivitas vulkanik, Gunung Ibu meletus pertama kali pada Agustus sampai September 1911. Kemudian pada 1998 sampai 1999 yang menghasilkan sumbat lava. Aktivitas vulkanik berikutnya terjadi pada 2001 sampai 2004, berlanjut kembali pada 2019 sampai sekarang. Saat ini, Gunung Ibu masih berstatus waspada Level II.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait