JAKARTA, iNews.id - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan wilayah selatan Pulau Seram, Kabupaten Maluku Tengah, merupakan kawasan rawan gempa dan tsunami.
Kejadian tsunami kecil terekam di Stasiun Tide Gauge Tehoru yang dioperasikan oleh BIG dengan ketinggian maksimum sekitar 50 cm pada pukul 11.47 WIB atau empat menit setelah gempa dengan Magnitudo 6,1, Rabu (16/6/2021).
Kejadian tsunami kecil juga terekam di Stasiun Tide Gauge Banda (BIG) dengan ketinggian maksimum 7 cm pada pukul 12.02 WIB atau 19 menit setelah gempa.
Hingga petang pukul 16.00 WIB, hasil monitoring BMKG telah terjadinya 16 kali gempa susulan (aftershock) dengan magnitudo berkisar antara 1,9 - 3,7.
Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono
mengatakan, di Indonesia tsunami yang dipicu longsoran sudah terjadi beberapa kali, sepert tsunami Selat Sunda 1883, tsunami Elpaputih 1899, tsunami Lembata 1979, tsunami Flores 1992 serta tsunami Palu dan tsunami Selat Sunda pada 2018.
"Di wilayah selatan Seram sebelumnya sudah pernah terjadi gempa dan tsunami destruktif," kata Daryono.
Dia merincikan, kejadian gempa dan tsunami yang merusak di wilayah Seram antara lain gempa dan tsunami Ambon-Seram pada 1674 menyebabkan 2.243 orang meninggal. Kemudian gempa dan tsunami Elpaputih 1899 menyebabkan 4.000 orang meninggal.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait