6. Bantuan Sang Pertapa
Mbok Srini telah mengenal seorang pertapa itu karena dia adalah teman dari mendiang suaminya. "Baiklah ibu, tetapi ibu harus berhati-hati. Semoga kita bisa melawan raksasa yang jahat itu" kata Timun Mas.
Esoknya sebelum ayam berkokok Mbok Srini bergegas menuju ke gunung. Setelah melewati jalan yang cukup panjang, akhirnya Mbok Srini pun sampai. Dia langsung mencari pertapa itu dan menceritakan yang menjadi tujuannya datang kemari.
"Permisi Tuan Pertapa, maksud tujuan saya kemari hendak meminta bantuan kepada Tuan Pertapa". "Bantuan apa yang bisa ku berikan kepadamu, Mbok Srini?," ucap pertapa yang langsung dijawab oleh Mbok Srini.
Mbok Srini kemudian menceritakan keseluruhan masalah yang sedang dihadapi oleh dirinya dan anak perempuannya. Untungnya masalah yang menimpa Mbok Srini bukan hal yang sulit bagi pertapa itu. Pertapa dengan senang hati akan membantu Mbok Srini dan putrinya. "Baiklah, itu bukan masalah yang besar. Aku akan membantumu dan putrimu agar terbebas dari raksasa itu. Tunggu sebentar,".
Pertapa itu pergi meninggalkan Mbok Srini untuk mengambil sesuatu dari dalam lemari. Selang beberapa menit, pertapa kembali dengan membawa empat buah bungkusan kecil. Kemudian dia memberikannya kepada Mbok Srini. "Bawa ini dan berikan kepada putrimu. Bungkusan itu berisi biji mentimun, jarum, garam, dan terasi.
Jika raksasa itu kembali mengusikmu, lemparkan salah satu bungkusan itu '' kata pertapa. Sesampainya di rumah, Mbok Srini langsung memberikan empat bungkusan itu kepada Timun Mas. Sekarang dia merasa lega karena mempunyai senjata untuk melawan raksasa apabila dia ingin mengambil putrinya.
7. Kedatangan raksasa kembali
Di hari yang sudah dijanjikan oleh Mbok Srini, raksasa itu kembali datang untuk membawa Timun Mas sebagai santapannya. "Aku datang untuk menagih janjimu. Dimana anak itu? Aku sudah tak sabar untuk memakannya. Jika kamu tidak memberikannya maka kamu juga akan aku jadikan santapanku" kata raksasa.
Namun, kini Mbok Srini sudah tak takut lagi dengan ancaman raksasa. Sekarang dia sudah mempunyai senjata untuk melawan raksasa yang jahat. Dipanggilnya Timun Mas supaya keluar dari gubuk dengan membawa empat bukusan itu. "Tak perlu takut putriku. Jika raksasa itu akan menyerangmu, maka lemparkan saja salah satu bungkusan itu" kata Mbok Srini kepada Timun Mas. "Baik bu, aku mengerti" jawab Timun Mas.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait