Buaya liar ditangkap akibat berkonflik dengan warga di Desa Efule Kabupaten Bursel, Provinsi Maluku. Foto: Antara

AMBON, iNews.id - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Maluku akan memindahkan buaya liar di Desa Efule, Kecamatan Namrole, Buru Selatan. Pemindahan atau translokasi dilakukan untuk mengakhiri konflik predator itu dengan manusia.

Kepala BKSDA Maluku, Danny H Pattipeilohy mengungkapkan, sekarang ini dirinya masih menunggu laporan kawasan translokasi untuk melepasliarkan buaya itu. Sebab tempat yang dipilih harus sesuai dengan habitat buaya dan meiliki sumber pakan.

"Karena memang sumber utamanya itu adalah pakan, jadi kita cari tempat yang memang adalah habitat buaya itu," kata Danny, Kamis (2/9/2021).

Menurutnya, konflik manusia dengan buaya di Desa Efule sudah terjadi pada akhir Agustus 2021. Terakhir beredar video di media sosial yang merekam aksi warga menangkap buaya sepanjang empat meter dan mengikatnya di pohon.
 
Danny meyakini, buaya tersebut naik ke permukaan untuk mencari makan. Karena itu, dia meminta masyarakat harus hati-hati.

Munculnya buaya hingga meresahkan warga kemungkinan akibat adanya gangguan pada habitat asli satwa tersebut. Secara alami, setiap binatang punya insting berburu di lokasi lain apabila pakan di habitatnya semakin sulit didapatkan.

"Kenapa (buaya) bisa muncul, itu salah satunya karena pakan. Kalau pakannya tidak terancam tidak ada itu dia bisa naik ke permukaan," katanya.


Editor : Erwin C Sihombing

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network