Kendati demikian, pada kondisi seperti itu dan mengingat karakteristik precursor erupsi Gunung Gamalama, maka potensi bahaya yang kemungkinan besar terjadi adalah erupsi freatik dengan ancaman bahaya untuk saat ini berupa lontaran material dari kawah utama melanda wilayah dengan radius 1,5 km dari pusat erupsi.
Selain itu, hujan abu tipis dapat terjadi dengan jarak dan intensitas tergantung dari arah dan kecepatan angin.
Berdasarkan hasil pengamatan, analisis data visual maupun instrumental hingga 3 Mei 2023 pukul 12.00 WIT, maka tingkat aktivitas Gunung Gamalama masih tetap pada level II.
Oleh karena itu, pihaknya mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Gamalama dan wisatawan tidak mendekati pada radius 1.5 km dari kawah. Sementara pada musim hujan, masyarakat yang tinggal di sekitar aliran sungai yang berhulu di Gunung Gamalama agar mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar.
Editor : Rizky Agustian
Artikel Terkait