Menurutnya, saat ini hujan mulai mereda sehingga banjir mulai surut, dan warga mulai membersihkan rumahnya yang terendam dari lumpur.
Latief melanjutkan, banjir yang melanda Kabupaten Maluku Tengah, khususnya di kawasan transmigrasi lokal itu merupakan yang paling parah dalam kurun lima tahun terakhir, termasuk mengganggu aktivitas lalu lintas karena air meluap hingga menutupi ruas jalan trans Seram.
"Tahun ini kondisi banjirnya sangat parah, karena beberapa kawasan permukiman di Masohi sebagai Ibu Kota Maluku Tengah, juga ikut terendam banjir," kata dia.
Editor : Nur Ichsan Yuniarto
Artikel Terkait