Warga Morotai Gunakan Dinding Bekas Markas Tentara Australia Pengganti Batako

MOROTAI, iNews.id - Warga Morotai di Maluku Utara menggunakan struktur dinding batu bekas markas tentara Australia pada masa Perang Dunia II sebagai pengganti batako. Bahan ini kemudian dipakai untuk mendirikan rumah.
"Struktur dinding batu markas Australia yang tebal dan kokoh dipecah-pecah masyarakat untuk dijadikan bahan bangunan pengganti batako untuk mendirikan rumah," Arkeolog Karyamantha Surbakti dari Balai Arkeologi Maluku di Kota Ambon, Senin (20/12/2021).
Dia mengatakan, warga yang memanfaatkan struktur dinding ini ada di Desa Joubela yang terletak di pesisir selatan Pulau Morotai.
Pada waktu Perang Dunia II, desa ini menjadi bagian dari lokasi instalasi militer Sekutu yang cukup ramai. Area markas Australia terpisah dari permukiman dan fasilitas pangkalan Sekutu yang cenderung merapat ke arah sisi selatan pesisir pantai.
Dalam penelitian mengenai pengelolaan sumber daya arkeologi jejak Perang Dunia Dua berbasis masyarakat di Kabupaten Morotai, Maluku Utara pada 2020, Karyamantha menemukan bangunan peninggalan Perang Dunia Dua hanya menyisakan sedikit puing-puing.
Markas Australia berbentuk seperti benteng besar yang kokoh setinggi lebih dari tiga meter, dengan struktur dinding dibangun dari campuran beton semen dan batu-batu alami.
Di sekitarnya berdiri bangunan-bangunan pendukung lainnya dibongkar oleh masyarakat dan bahan betonnya diambil untuk membangun rumah mereka.
Bangunan-bangunan tersebut masih berdiri kokoh hingga tahun 1970-an, dibongkar ketika Desa Jobela mulai dihuni oleh masyarakat lokal. Salah satu sisa struktur yang masih tampak adalah bekas lubang toilet di atas permukaan tanah.
"Area bekas lokasi markas Australia ini tampak berupa sebidang tanah datar yang cukup luas. Kondisinya saat ini tampak kosong dan masyarakat setempat memanfaatkan lahan tersebut untuk menanam pohon karet," katanya.
Editor: Andi Mohammad Ikhbal