get app
inews
Aa Text
Read Next : KM Maulana-30 Bawa 33 ABK Terbakar di Perairan Belimbing Lampung, 8 Orang Belum Ditemukan

Terdampar di Kepulauan Tanimbar, 28 ABK Kapal Motor asal Jateng Berharap Bisa Pulang

Jumat, 18 September 2020 - 11:47:00 WIT
Terdampar di Kepulauan Tanimbar, 28 ABK Kapal Motor asal Jateng Berharap Bisa Pulang
Kapal KM Maju Lestari XVI yang kandas di perairan Desa Fursui, Selaru, Kepulauan Tanimbar. (Foto: Antara)

SAUMLAKKI, iNews.id - Sebuah kapal pencari cumi-cumi asal Jawa Tengah (Jateng) kandas dan terdampar di perairan Desa Fursui, Kecamatan Selaru, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku. Kini 28 anak buah kapal (ABK) masih berada di desa tersebut dan menumpang di rumah warga.

Kapal Motor (KM) Maju Lestari XVI asal Cilacap, Jateng ini kandas di perairan Desa Fursui pada 27 Agustus 2020.

Dari informasi yang dihimpun dari ABK, sebelum kandas karena menghantam karang, kapal dalam kondisi baik, tidak mengalami kerusakan.

Mereka juga mengatakan, sebelum kandas, nakhoda kapal bernama Buyung diketahui mematikan perangkat Global Positioning System (GPS). Saat itu, posisi kapal lebih dekat dengan daerah Dobo di Kepulauan Aru.

"Namun nakhoda justru memilih menuju Kepulauan Tanimbar yang jaraknya lebih jauh," kata salah satu ABK yang tak disebutkan namanya.

Kini, para awak kapal KM Maju Lestari XVI yang berada di Selaru merasa ditelantarkan oleh kapten kapal. Mereka berharap pemerintah daerah setempat membantu mereka pulang ke daerah asal.

Mereka juga berharap kepolisian memeriksa nakhoda kapal. Mereka menilai karena kelalaian nakhoda, menyebabkan kapal mengalami kecelakaan.

Sementara saat dimintai keterangan, Buyung memilih lebih banyak diam. Dia tidak bersedia menjelaskan kronologi peristiwa nahas tersebut.

Buyung hanya mengatakan, kapalnya berukuran panjang 25 meter dan lebar lima meter serta berkapasitas muat 55 ton.

Kanit Intel Polsek Selaru, Brigpol Coosye Rieuwpassa secara terpisah menyatakan kepolisian masih melakukan pemeriksaan untuk menyelidiki penyebab kecelakaan kapal. Petugas juga meminta keterangan dari nakhoda dan anak buah kapal.

"Kami juga mendalami informasi dari kru kapal bahwa GPS sengaja dimatikan oleh nakhoda sebelum kapalnya menghantam karang. Saat pemeriksaan kapal, peralatan GPS tidak ada," katanya.

Editor: Umaya Khusniah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut