get app
inews
Aa Text
Read Next : Jejak Muhammad Salahuddin, Sultan dari Bima Ditetapkan Pahlawan Nasional

Sosok Pahlawan Nasional Zainal Abidin Syah, Sultan Tidore Tokoh Sentral Perjuangan Papua

Senin, 10 November 2025 - 13:43:00 WIT
Sosok Pahlawan Nasional Zainal Abidin Syah, Sultan Tidore Tokoh Sentral Perjuangan Papua
Sultan Zainal Abidin Syah ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional. (Foto: Istimewa)

JAKARTA, iNews.id - Sultan Zainal Abidin Syah Sangaji resmi dianugerahi gelar Pahlawan Nasional atas jasanya dalam perjuangan integrasi Papua Barat ke Indonesia. Penganugerahan berlangsung dalam upacara kenegaraan di Istana Negara, Jakarta pada Senin (10/11/2025). 

Sosok Zainal Abidin Syah

Zainal Abidin Syah Sangaji, lahir 5 Agustus 1912 dan wafat 4 Juli 1967 dikenal sebagai gubernur pertama Provinsi Irian Barat yang kini dikenal sebagai Papua. 

Dia menjabat pada periode 1956-1961, di tengah memanasnya konflik antara Indonesia dan Belanda terkait wilayah tersebut. Penunjukannya sebagai gubernur dilakukan saat pusat pemerintahan berada di Soasiu, Tidore, Maluku.

Sebagai Sultan Tidore pada 1947-1967, Zainal Abidin Syah memainkan peran penting dalam upaya pengembalian Papua Barat ke pangkuan Indonesia. Pada 17 Agustus 1956, Presiden Soekarno mendeklarasikan pembentukan Provinsi Perjuangan Irian Barat dengan ibu kota sementara di Soa-Sio, Tidore. 

Keputusan ini didasarkan pada sejarah panjang wilayah Papua yang berada di bawah kekuasaan Kesultanan Tidore. Menindaklanjuti hal tersebut, Sultan Zainal Abidin Syah diangkat sebagai gubernur sementara pada 23 September 1956 melalui Keputusan Presiden RI No. 142/Tahun 1956. 

Kemudian, pada 4 Mei 1962, ia ditetapkan sebagai gubernur definitif berdasarkan Keputusan Presiden RI No. 220/Tahun 1961.

Dalam kapasitasnya sebagai gubernur, Sultan Zainal Abidin Syah turut berperan dalam Operasi Mandala yang dipusatkan di Makassar, sebagai bagian dari gerakan TRIKORA untuk membebaskan Irian Barat dari kekuasaan Belanda.

Setelah masa jabatannya berakhir pada 1961, dia menetap di Ambon hingga wafat pada 4 Juli 1967. Jenazahnya awalnya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kapahaha Ambon. 

Namun, pada 11 Maret 1986, keluarga Kesultanan Tidore memindahkan kerangkanya ke Soa-Sio, Tidore dan disemayamkan di Sonyine Salaka (Pelataran Emas) Kedaton Kie Soa-Sio, sebagai bentuk penghormatan atas jasa-jasanya.

Editor: Kurnia Illahi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut