Separatis Papua Jadi Sorotan di Rapim TNI-Polri
JAKARTA, iNews.id - Kelompok separatis Papua menjadi salah satu sorotan saat rapat pimpinan (Rapim) TNI-Polri yang digelar di Gedung Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (15/2/2021). Mereka disebut Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) berada di belakang aksi peristiwa kekerasan di Papua.
Komnas HAM bahkkan pernah menemukan tindakan kekerasan yang sangat brutal.
"Berikutnya saya tambahkan tentang penanganan Papua ada kasus kekerasan yang terjadi. Kami Komnas HAM mengakui kekerasan juga terjadi dari OPM bahkan kadang-kadang sangat brutal," ujar Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik saat Rapim TNI-Polri, Senin (15/2/2021).
Ahmad pun mencontohkan satu peristiwa kekerasan cukup parah yang terjadi di Wamena sebagai buntut aksi rasisme terhadap mahasiswa Papua di Surabaya. Ketika itu, Komnas HAM merasa sangat khawatir bila terjadi konflik horizontal antarmasyarakat di Tanah Cenderawasih akibat kejadian tersebut.
"Seperti peristiwa Wamena dan kota lain, demonstrasi setelah isu rasisme di Surabaya kami catat ada aksi kekerasan separatisme OPM. Bahkan saya ketemu Kapolda dan Pangdam, saya katakan jangan dipublikasikan karena sangat sadis, khawatir ada serangan balik dari kelompok masyarakat yang marah," katanya.
Sebab itu, Ahmad menyebut Komnas HAM telah meminta kepada pemerintah untuk diberikan keleluasaan melakukan pendekatan dialog kepada tokoh masyarakat setempat untuk mencegah terjadinya aksi kekerasan di Papua di masa mendatang.
"Yang tak kalah penting untuk mencegah peristiwa itu terjadi, kami inisiatif pendekatan dialog dengan pihak tertentu untuk sama-sama. Komnas HAM inisiasi dialog," tutur Ahmad.
Editor: Donald Karouw