Pengungsi Konflik Pulau Haruku Dipulangkan, Tahap Awal 109 KK Lewat Jalur Laut

AMBON, iNews.id - Ratusan warga Kariuw yang mengungsi pascakonflik sosial di Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah dipulangkan. Tahap awal ini, ada sebanyak 109 kepala keluarga (KK) kembali ke kampung halaman melalui jalur laut, Senin (19/12/2022).

Kasi Humas Polresta Ambon dan Pulau Lease Ipda Moyo Utomo mengatakan, dalam proses pemulangan ini sedikitnya 600 personel gabungan TNI dan Polri dikerahkan untuk pengamanan.

Baca Juga

Konflik Usai, Pengungsi Kariuw Pulang ke Rumah Dikawal 600 Personel TNI-Polri

Selain dari Polresta Ambon, personel juga dikerahkan dari Direktorat Samapta Polda Maluku, Satuan Brimob, Direktorat Polairud serta Raidader 733.

"Dipastikan agenda pemulangan pengungsi Kariuw yang saat ini berada di Negeri Aboru, Kecamatan Pulau Haruku akan berlangsung besok (Senin hari ini) dan melibatkan 600 personel gabungan TNI-Polri untuk pengamanan," ujar Moyo, Minggu (18/12/2022).

Baca Juga

Cegah Konflik di Pulau Haruku, Pangdam Pattimura Ajak Para Tokoh Bangun Sinergi

Sebelumnya, Penjabat (Pj) Bupati Maluku Tengah Muhammad Marasabessy mengatakan, rencana pemulangan pengungsi Kariuw dari Negeri Aboru akan menggunakan jasa transportasi laut. Selanjutnya, pengungsi berikutnya akan dipulangkan lewat jalur darat setelah rekonsiliasi dengan masyarakat Hulaliuw.

Baca Juga

Pulangkan Korban Konflik Haruku, Pemkab Malteng Minta Dukungan Pengamanan TNI

Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah juga telah menyiapkan dana untuk pembiayaan pemulangan para pengungsi Rp113 juta. Selain itu penyediaan aneka bahan kebutuhan pokok dan lainnya.

"Sementara untuk rehabilitasi perumahan, pemerintah kabupaten akan bekerja sama dengan TNI dan Polri," kata Marasabessy.

Menurutnya, Pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial juga menyampaikan akan menyalurkan bantuan langsung tunai (BLT) yang akan disalurkan selama tiga bulan dengan besaran Rp335.000 per KK.

Editor: Donald Karouw