get app
inews
Aa Text
Read Next : TNI Ungkap Motif OPM Sebarkan Hoaks Penembakan Pelajar di Yalimo Papua Pegunungan

Kasus Warga Tertembak di Saparua Maluku Tengah, 7 Orang Dimintai Keterangan

Senin, 29 Mei 2023 - 22:23:00 WIT
Kasus Warga Tertembak di Saparua Maluku Tengah, 7 Orang Dimintai Keterangan
Kabid Humas Polda Maluku Kombes Pol M Roem Ohoirat. (Foto: Antara).

AMBON, iNews.id - Polda Maluku masih menyelidiki kasus dugaan tertembaknya dua warga oleh orang tak dikenal (OTK) di Saparua Timur, Maluku Tengah. Kejadian tersebut pada Senin (15/5/2023).

Kabid Humas Polda Maluku Kombes Pol M. Rum Ohoirat mengatakan, tim gabungan yang terdiri dari Reskrimum Polda dan Polresta Ambon terus berupaya mengungkap siapa orang di balik tertembaknya dua orang korban. Satu orang di antaranya, kata dia meninggal dunia di RSUD Saparua.

"Kasus ini ditangani tim gabungan dari Reskrimum Polda Maluku dan Polresta Ambon. Tim kami sampai saat ini masih di lapangan untuk melakukan penyelidikan," ujar Rum Ohoirat di Ambon, Senin (29/5/2023).

Dia mengatakan, saat ini tim penyidik telah meminta keterangan dari tujuh orang warga sebagai saksi. Sementara proyektil peluru yang bersarang di tubuh korban telah dikirim ke Laboratorium Forensik Polri untuk uji balestik.

"Untuk proyektil sudah kami ambil dan kirim untuk uji balestik," ucapnya.

Terkait dengan adanya desakan dari berbagai pihak yang meminta Polda Maluku segera mengungkap kasus tersebut, dia memastikan tidak pernah main-main dalam mengusut setiap kasus yang terjadi.

"Penanganan setiap kasus kejahatan tidak semudah membalikkan telapak tangan. Penanganannya selalu berbeda-beda karena tidak semuanya sama," katanya.

Dia mencontohkan kasus penemuan mayat di Jembatan Merah Putih (JMP), yang mana awalnya semua orang menduga kalau korban tewas karena bunuh diri dengan cara melompat. Namun setelah dilakukan penyelidikan ditemukan alat bukti yang mengarah pada peristiwa pidana.

"Ternyata korban meninggal karena dibuang oleh teman-temannya setelah dianiaya dan pelakunya dapat ditangkap dalam hitungan jam," ucapnya.

Contoh lain juga, kata dia kasus pemerkosaan yang menyebabkan korban meninggal dunia di Banda hanya membutuhkan waktu lima hari untuk mengungkapmya.

"Tetapi ada juga beberapa kasus yang belum terungkap karena minimnya bukti hukum yang ada," ucapnya.

Menurutnya, terdapat perkara yang mudah terungkap karena alat bukti cepat dikantongi. Namun ada juga yang sulit diungkap lantaran berbagai kendala yang dihadapi, di antaranya minimnya alat bukti di TKP seperti saksi, dan lain sebagainya.

Dia mengungkapkan, ada beberapa kasus memang pengungkapannya agak sulit karena TKP di hutan dan tempat sepi, termasuk kasus penembakan di Saparua.

"Ini tentu membutuhkan kerja sama dan partisipasi masyarakat untuk memberikan informasi kepada petugas. Sekecil apa pun informasi dari masyarakat terkait peristiwa tersebut akan sangat bermanfaat bagi aparat kepolisian untuk mengungkap dan membuat terang kasus tersebut," katanya.

Editor: Kurnia Illahi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut