Kapolda dan Kepala Gustu Covid-19 Maluku Tinjau Langsung Proses Pemulasaraan Jenazah Pasien Covid-19

AMBON, iNews.id - Kapolda Maluku, Irjen Pol Baharudin Djafar bersama Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Kasrul Selang menghadiri proses pemulasaraan jenazah. Dia merupakan pasien yang meninggal akibat Covid-19 di ruang instalasi gawat darurat RSUD dr M Haulussy Ambon.

"Pasien berinisial MT (56) ini berprofesi guru  beralamat di BTN Passo, Kecamatan Baguala, Kota Ambon," kata kapolda di Ambon, Rabu (26/8/2020).

Baca Juga

Pemerintah Tak Alokasikan Dana Insentif untuk Petugas Pemulasaraan Jenazah Covid-19

Dia mengatakan, awalnya pasien masuk RSUD dengan keluhan penyakit kekurangan sel darah putih, penyempitan tulang belakang, sesak napas dan hilang kesadaran. Tim medis lantas melakukan tes usap dan hasilnya positif.

Sayang, pada Rabu pukul 02.25 WIT dini hari tadi, pasien dinyatakan meninggal oleh dokter jaga IGD RSUD. Jenazah lantas dibawa ke kamar jenazah Covid-19 untuk dilakukan tes usap yang kedua kalinya.

Baca Juga

Petugas Pemulasaraan Jenazah Covid-19 Curhat Insentif, Ini Penjelasan RSUD Soekardjo

Sekitar pukul 05.20 WIT hasil tes tetap positif sehingga jenazah dilakukan pemulasaran untuk pemakaman sesuai protokol Covid-19.

"Pukul 08.43 WIT, jenazah diantar menggunakan mobil ambulans milik RSUD dr Haulussy Ambon," katanya.

Mobil ambulans dikawal personel Sabhara Polresta Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease menuju tempat pemakaman khusus Covid-19 di Desa Hunuth, Kecamatan Teluk Ambon.

Kehadiran kapolda Maluku di RSUD Haulussy ini didampingi Kapolresta Pulau Ambon dan P.P. Lease , Kombes Pol Leo SN Simatupang dan kepala rumkit Polda Maluku.

Pihak keluarga sempat menolak hasil tes usap dan bersikeras mengambil jenazah. Namun, setelah diberikan pemahaman oleh kapolda maupun Kasrul Selang, mereka menerimanya untuk dimakamkan sesuai protokol Covid -19.

Sebelumnya, insiden penghadangan hingga pengambilan jenazah Covis-19 secara paksa maupun aksi pemukulan tenaga medis di RSUD Haulussy oleh keluarga pasien sudah sering terjadi.

Editor: Umaya Khusniah