Harga Kopra Anjlok, Warga Blokade Jalan Utama di Halmahera Utara
TERNATE, iNews.id – Gelombang unjuk rasa petani di Halmahera Utara, Maluku menuntut pemerintah mengintervensi harga kopra yang terus anjok dalam 10 bulan terakhir terus berlanjut.
Mereka kembali menggelar aksi dengan memblokade Jalan Raya Halmahera Utara yang menghubungkan ke sejumlah daerah, seperti Kabupaten Halmahera Tengah, Timur, dan Barat, serta Kota Ternate, Kamis (29/11/2018).
Massa dari petani dan mahasiswa itu memblokade jalan dengan cara memalangkan kayu, bambu, drum dan menghamburkan buah kelapa di tengah jalan, serta membakar ban bekas tepat di kawasan perbatasan.
Akibat aksi tersebut, arus lalu lintas di jalur utama tersebut lumpuh total. Ratusan kendaraan dari dan menuju Tobelo mengular sepanjang 1 km lebih.
Koordinator lapangan (korlap), Bahrun Ibrahim mengatakan, aksi pemblokadean jalan yang dilakukan mahasiswa dan warga Kecamatan Kao Teluk ini untuk menuntut pemerintah mengambil kebijakan dengan mengintervensi harga kopra agar kembali normal.

“Harga kopra sekarang ini hanya Rp2.200 per kg. Harga sangat tidak wajar karena tidak mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari, bahkan tidak mencukupi biaya produksi. Kami petani tidak bisa membayar biaya sekolah anak-anak,” katanya.
Bahrun meminta pemerintah segera mengintervensi pasar dengan menetapkan harga kopra sebesar Rp7.000-8.000 per kg.
Sementara itu, sejumlah pengendara mengaku kecewa karena tidak dapat melanjutkan perjalanannya akibat jalan diblokade warga.
Sebagian pengguna jalan memilih memutar balik, sementara lainnya memilih menunggu hingga akses jalan kembali dibuka. “Saya jadi terlambat kerja karena jalan diblokir,” ucap Ivan, pengguna jalan.

Editor: Kastolani Marzuki