get app
inews
Aa Text
Read Next : Gempa Hari Ini Magnitudo 4,7 Guncang Maluku Barat Daya

Harga Cengkih di Ambon Turun, Kopra Naik dan Biji Pala Tetap Sama

Jumat, 05 Juni 2020 - 15:03:00 WIT
Harga Cengkih di Ambon Turun, Kopra Naik dan Biji Pala Tetap Sama
Ilustrasi cengkih. (Foto: Istimewa)

AMBON, iNews.id - Harga cengkih di Kota Ambon kembali turun hingga mencapai Rp60.000. Sebelumnya harga cengkih dipatok Rp63.000 per kilogram (kg).

Seperti terpantau di lokasi transaksi hasil perkebunan di Jalan Setia Budi, kawasan Rijoly, Kelurahan Batu gajah, Jumat (5/6/2020). Harga komoditas lain juga terpantau berfluktuasi.

Kopra yang sebelumnya diharga Rp4.800 per kg kini naik menjadi Rp5.000 per kg, fuli (pembungkus biji pala) justru turun dari Rp225.000 per kg menjadi Rp215.000 per kg. Sedangkan biji pala yang hingga kini masih tetap normal yakni Rp60.000 per kg.

Untuk komoditas coklat, harganya naik dari Rp27.000 per kg menjadi Rp29.000 per kg. “Harga ini dinilai cukup menguntungkan para petani yang saat ini mengalami musim panen," kata Evy, pembeli sekaligus pemilik toko di Jalan Setia Budi, Kawasan Rijoly.

Dia mengatakan, harga ini sudah sesuao dengan patokan yang ada di pasar utama Surabaya. Sebab hasil pembelian di Kota Ambon dijual ke Surabaya.

Evi mengatakan, kegiatan transaksi jual beli hasil perkebunan Maluku di Kota Ambon agak sepi. Bahkan beberapa hari belakangan ini tidak ada kegiatan transaksi.

"Kalau minggu yang lalu masih ada petani yang datang, hanya saja tidak terlalu banyak. Kebanyakan, komoditas yang masuk ke toko ini hanya berjumlah puluhan kilogram yang diangkut menggunakan mobil bak terbuka dan berasal dari kawasan Pulau Ambon saja," katanya.

Sedangkan dari luar Pulau Ambon seperti Pulau Ambalau, Buru dan sebagian dari Pulau Seram tidak datang melakukan transaksi. Hal ini terkait dengan berbagai aturan transportasi yang dikeluarkan pemerintah dalam rangka memutuskan penyebaran Covid-19.

"Sebelum kondisi dan situasi virus corona ini, biasanya petani dari Pulau-Pulau di Maluku memasok hasil panen mereka untuk jual di Ambon mempergunakan mobil-mobil truk, tetapi sekarang sepi," ujarnya.

Dia bahkan mengaku sering tutup toko hingga tiga hari atau empat hari. Kalau ada petani yang menghubungi barulah dilayani.

Editor: Umaya Khusniah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut