get app
inews
Aa Text
Read Next : Partai Perindo NTT Siap Hadapi Verifikasi Parpol, Gaspol Sumbang 2 Kursi di Senayan

Gunung Ile Lewotolok Erupsi, Kolam Abu Setinggi 1.000 Meter Disertai Suara Gemuruh

Jumat, 17 Juni 2022 - 16:38:00 WIT
Gunung Ile Lewotolok Erupsi, Kolam Abu Setinggi 1.000 Meter Disertai Suara Gemuruh
Dokumentasi erupsi Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur yang terjadi November 2020. (FOTO ANTARA/Aken Udjan)

KUPANG, iNews.id - Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur kembali erupsi dengan menyemburkan kolom abu setinggi kurang lebih 1.000 meter di atas puncak, Jumat (17/6/2022). Erupsi ini terekam alat seismogram dengan amplitudo maksimum 33 milimeter dan durasi kurang lebih 48 detik.

Kepala Pos Pemantau Gunung Ile Lewotolok Stanis Arakian mengatakan, letusan yang terjadi disertai dengan gemuruh yang lemah.

"Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat," ujarnya, Jumat (17/6/2022).

Menurutnya, letusan gunung api aktif ini akibat pemanasan lava dari dalam kawah sehingga memicu Gunung Ile Lewotolok terus erupsi.

Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi secara menyeluruh, tingkat aktivitas Gunung Ile Lewotolok masih berada pada Level III atau Siaga. Rekomendasi disesuaikan dengan potensi ancaman bahaya terkini.

Dalam tingkat aktivitas Level III, masyarakat di sekitar Gunung Ile Lewotolok maupun pengunjung, pendaki atau wisatawan diminta tidak melakukan aktivitas dalam radius 3 km dari puncak atau kawah gunung. Kemudian radius 3,5 km untuk sektor tenggara, radius 4 km untuk sektor timur dan timur laut.

"Masyarakat Desa Lamawolo, Lamatokan dan Desa Jontona diminta agar selalu mewaspadai potensi ancaman guguran lava pijar dan awan panas dari bagian timur puncak atau kawah gunung," katanya.

Menurutnya beberapa hari terakhir terjadi hujan yang lebat dan intensitas cukup banyak di beberapa lokasi di daerah tersebut.

"Masyarakat yang bermukim di sekitar aliran sungai yang berhulu di puncak gunung itu agar mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar, terutama di saat musim hujan," ucapnya.

Editor: Donald Karouw

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut