Gunung Ibu di Maluku Utara Erupsi Hari Ini, Kolom Abu Letusan Tertutup Awan

JAKARTA, iNews.id - Gunung Ibu di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara mengalami erupsi, Jumat (14/11/2025) pukul 11.17 WIT. Ketinggian kolom abu saat terjadi letusan tidak teramati karena tertutup kabut.

Petugas PVMBG M Richard Chaniago, melaporkan erupsi terekam seismograf dengan durasi 67 detik. Pemantauan visual tidak dapat dilakukan karena kondisi cuaca berkabut menutupi puncak. Namun peningkatan aktivitas kegempaan menunjukkan adanya energi letusan dari kawah aktif.

Baca Juga

Gunung Semeru Erupsi Hari Ini, Muntahkan Abu Vulkanis Setinggi 400 Meter

"Terjadi erupsi Gunung Ibu pada hari Jumat, 14 November 2025, pukul 15:19 WIT. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi 65 detik," ujarnya dalam laporan PVMBG dikutip Jumat (14/11/2025).

PVMBG menegaskan larangan beraktivitas dalam radius 2 kilometer dari puncak Gunung Ibu. Selain itu, terdapat perluasan sektoral sejauh 3,5 kilometer ke arah utara, mengikuti bukaan kawah yang menjadi jalur lontaran material.

Baca Juga

Gunung Ibu di Maluku Utara Erupsi, Tinggi Kolom Abu 500 Meter dari Puncak

Warga juga diminta berhati-hati jika terjadi hujan abu setelah erupsi Gunung Ibu. Aktivitas luar ruangan disarankan menggunakan masker dan kacamata pelindung untuk menghindari iritasi saluran pernapasan dan mata.

PVMBG mengimbau masyarakat agar tidak menyebarkan informasi palsu terkait perkembangan gunung. Kondisi harus tetap kondusif, dan warga diminta mengikuti instruksi resmi dari pemerintah daerah.

Baca Juga

Gunung Ile Lewotolok di NTT Meletus, Muntahkan Kolom Abu Setinggi 300 Meter

Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat diminta terus berkoordinasi dengan PVMBG Bandung dan Pos Pengamatan Gunung Ibu di Gam Ici. Koordinasi diperlukan untuk memastikan informasi erupsi diterima masyarakat secara cepat dan akurat.

Baca Juga

Gunung Marapi Meletus Hari Ini, Tinggi Kolom Abu Capai 400 Meter

Pemantauan aktivitas vulkanik akan dilanjutkan secara intensif. Erupsi yang terjadi merupakan bagian dari siklus aktivitas Gunung Ibu yang masih fluktuatif.

Editor: Donald Karouw