Dinas Lingkungan Hidup Kota Tidore Kepulauan Kekurangan Mobil Angkut Sampah
TERNATE, iNews.id - Fasilitas dalam menangani sampah di Kota Tidore Kepualauan (Tikep) Maluku Utara (Malut) masih kurang. Salah satunya mobil sampah.
Mobil pengangkut sampah di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tikep berjumlah 10 unit. Semuanya masih fokus mengangkut sampah di seputaran kota.
Plt Kepala Dinas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tikep, Yahya Idris mengatakan pada tahun 2020, ada rencana penambahan mobil sampah sebanyak lima unit. Sayang, ada pandemi Covid sehingga dialihkan anggarannya.
"Persoalan sampah saat ini dipengaruhi minimnya ketersediaan fasilitas mobil sampah, sebagaimana di berbagai kelurahan sampai saat ini masih menggunakan mobil ambrol untuk melayani sampah masyarakat di setiap RT/RW," kata , Jumat (22/1/2021).
Dia menambahkan, untuk masalah sampah yang berhamburan di area rumah, seperti yang terjadi di Kalurahan Tomalou, merupakan tanggung jawab warga. Hal ini karena petugas sampah hanya berkewajiban mengangkut.
"Kami sudah kerja sama dengan gerbong desa Kelurahan Tomalou, dalam pengangkutan dan kalau bak sampah yang berada di Kelurahan Tomalou, dan ketika pembuatan di bak sampah itu, kami sudah menganjurkan kalau bisa, dipenuhi 1 dulu jangan sampai dia tidak penuh terus, dan kalau angkut akan rugi," katanya.
Kadis juga menjelaskan, pihaknya telah menyampaikan kepada masyarakat yang tergabung dalam Gerbong Desa Tomalou, untuk memperhatikan juga volume sampah yang ada di kontainer. Misalnya sehari tidak diangkut tetapi tergantung volume sampah yang masuk ke kontainer sampah.
Di luar kota Tikep, armada itu hanya mengangkut sampah kontener saja. Tetapi sampai saat ini, semua kelurahan belum memiliki kontener sampah.
Dia menargetkan DLH di tahun 2021 semua bisa jangkau ke kelurahan, itupun tergantung armada yang ada.
Sedangkan, 10 buah mobil itu adalah sudah lama, namun pada tahun 2020 hanya ada bantuan dua mobil sampah. Biasanya sampah yang belum sempat diangkat karena mobil sedang mengalami gangguan sehingga mengakibatkan ada hambatan dalam pengangkutan.
Editor: Umaya Khusniah